Laporan Perkembangan

Komnas Perlindungan Anak hari ini mengadakan jumpa pers seputar penggalangan bantuan dari berbagai pihak untuk korban di Nias. Sekaligus juga menginformasikan kepada teman-teman media tentang bantuan yang telah dikumpulkan Yayasan Tunas Cendekia lewat penjualan gelang pada bulan pertama. Rencananya akan diwujudkan dalam bentuk mobil perpustakaan keliling. Kompas Cyber Media memberitakan kegiatan tersebut.
KakSeto&RhenaldKasali

Salah satu yang hadir dalam acara tadi adalah Rhenald Kasali. Beliau termasuk yang sangat peduli dengan anak. Kepeduliannya diwujudkan dengan membangun taman bacaan untuk anak-anak korban bencana. Melihat kami memakai gelang [solid], pakar bisnis ini sangat antusias mau ikut dalam gerakan dan langsung memakai gelang merah. Bahkan pada jumpa pers semangat sekali dia menunjukan dukungannya atas kampanye gelang peduli anak Indonesia. Salut Pak. Mudah-mudahan diikuti para pendidik lainnya.

Bertempat di Scoops (salah satu mitra penjual gelang), bertemu lagi dengan Lilis dan Nanda. Kali ini ditemani dua sahabat, Nusya dari Indonesia Concern dan Adhyanto dari Pustaka Aneuk Nanggroe. Berbagai cara coba dibahas untuk bisa maksimal memberikan bantuan kepada anak-anak korban bencana. Kita masih fokus seputar pengadaan buku ditambah hiburan edukatif berupa film dan kesenian.

Malamnya dikDOANG telephone. Rupanya banyak sekali respon positif dari berbagai kalangan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, banyak dari mereka yang datang ke rumahnya. Bahkan jam 9 malam tadi, masih ada orang yang sudah pakai sarung mau tidur bela-belain mau beli gelang. Hebat bener pesona dik :)

Hidup Seimbang

Badan pegel. Darah mengalir deras. Inilah hasil dari basket ceria di malam hari. Katanya hidup harus seimbang. Jadi mau tidak mau sempatkan olahraga seminggu sekali. Mau gabung? datang setiap Rabu malam di Senayan ABC, lapangan paling dekat gerbang masuk. Dengan catatan jangan terlalu jago ya. Nafas sudah senior nih…

Teman-teman basket masih setia pakai gelang [solid]. Bahkan masih rajin promosi dan beli terus setiap ketemu. Sayang masih banyak anak-anak basket yang belum bisa kita sosialisasikan tentang gelang ini, padahal satu potensi market yang besar. Mudah-mudahan nanti ada jalan.

Sore sebelum basket Ronald ketemuan lagi. Selain setor, pujangga basket kita beli gelang lagi. Orang-orang kantornya pada minta terus sama dia. Hebat punya nih pesonanya pak! Kebetulan juga janjian dengan Daniel dan Reza. Salut buat mereka berdua. Produser dan Direktur REC Production, yang buat H2C dan Katakan Cinta (Dagienkz dan Desta). Sibuk-sibuk ternyata mereka ini peduli juga terhadap masalah anak. Kita ketemuan untuk saling tukar informasi sekaligus beli gelang juga.

Email yang masuk juga semakin bervariasi asalnya. Beberapa diantaranya Nikita dari Sydney, Faizal Palembang dan dari Surabaya ada Vebby. Terima kasih sudah jauh-jauh peduli dengan kampanye ini. Ditunggu bantuan sahabat lain dari manapun anda berada.

Virus Kepedulian

Seperti biasa malam ini lagi termenung melihat corat coret di papan tulis (sekedar info, papan tulis berfungsi sebagai gambaran pendistribusian gelang).

3sahabat

Ternyata ada tiga nama yang sejak awal tertulis dan tercatat sangat proaktif. Kerennya, ketiga nama ini secara tidak sengaja saling berjejer atas bawah! Mereka bisa dikatakan prajurit [solid]. Salutnya, ketiga sahabat begitu aktif menjemput bola alias bolak-balik ke markas untuk mengambil gelang dalam jumlah yang banyak untuk siap di distribusikan entah ke siapa. Hanya Tuhan yang tahu.

Yang pertama Rifi dari Grey. Sahabat yang akrab dipanggil Capi dan tinggal satu kompleks. Kedua, James ‘Panji’ Rock. Suaranya bisa di dengar di KIS FM. Seperjuangan di FHUI dulu. Terakhir yang sampai sekarang masih rajin banget, Arya. Bapak rambut warna-warni yang berhasil menyebarkan virus kepedulian di Leo Burnett.

Terima kasih bapak-bapak. Entah berapa banyak orang yang secara tidak langsung tertular virus kepedulian yang berawal dari kepedulian kalian kepada anak-anak Indonesia. Terima kasih juga kepada teman-teman dari Rifi, Panji dan Arya yang sudah mau percaya dengan niat baik mereka!

Tony Blair Pakai Gelang

Lagi browsing situs BBC, eh ternyata PM Inggris masuk berita karena terlihat memakai gelang kepedulian juga. Di tangan kiri Blair, tepat diatas jam tangannya, terlihat gelang peduli yang berwarna putih. Gelang ini merupakan tanda kepedulian untuk menuntaskan kemiskinan. Kampanye yang dinamakan Make Poverty History, diluncurkan Nelson Mandela, Bob Geldof dan Bono.

Mudah-mudahan gelang [solid] bisa dipakai juga oleh para tokoh kita yang peduli dengan anak-anak Indonesia.

Senin. Hujan.

Kalau digabung keduanya, dijamin macet jalanan! Inilah yang terjadi di Senin sore yang ceria.

Pagi ketemuan dengan Naning dan Ade di TC Square Kemang. Senang sekali bisa dibantu promosi dan jual gelang solidaritasKEBERSAMAAN kepada keluarga dan teman-teman mereka. Karena semenjak mereka pakai banyak yang pada nanyain dan ingin beli. Daripada…daripada lebih baik bawa yang banyak gelangnya untuk stok. Sayang untuk gelang ukuran besarnya lagi tunggu kiriman yang datang hari Senin depan. Jadi buat yang tunggu gelang besar dari Naning dan Ade, sabar sedikit ya. Minggu depan pasti ada lagi.

Bicara soal macet. Janjian dengan Lilis dari 1001buku di Scoops jam lima sore. Dengan tenang meluncur dari toko istri di Bintaro melalui Radio Dalam menuju Scoops. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara? ternyata perjalanan ditempuh sampai hampir dua jam di RaDal. Belum lagi pas sampai diperempatan tidak boleh ke kanan! semua dibuang ke arah kiri Gandaria akibat macet total. Walah sudah lewat jam enam pula.

Menariknya justru disini. Takut Lilis nunggu kelamaan, di jalan Gandaria parkir mobil di tempat yang menjual semacam bubble tea (setelah Snappy, disamping tukang martabak). Biar enak nitip mobilnya, beli dulu bubble tea-nya. Baru cari ojeg motor. Nah, pas pesen ternyata mas yang jaga pakai gelang solidaritasKEBERSAMAAN. Wah salut banget!

Dengan tukang ojeg ala Mike Doohan, sampailah di Scoops. Selain Lilis ternyata ada Nanda juga dari KKS Melati. Kalau ada yang ingin menyumbangkan tenaganya, bisa cek komunitas mereka. Seru-seru acaranya. Setelah saling tukar menukar informasi, kita janjian lagi lain waktu. Mudah-mudahan Tunas Cendekia bisa bantu dengan gelang merahnya, dukung kegiatan mereka yang akan datang.

Apa Sih?

Terima kasih bagi yang baru pertama kali buka situs ini. Bisa jadi bingung atau penasaran, belakangan ada satu dua saudara atau teman terlihat memakai gelang merah.

Tulisan ini hanya sekedar informasi sekilas bagi yang sama sekali belum tahu. Sekalian menyegarkan kembali ingatan bagi yang menulis dan yang sudah membeli gelang. Siapa tahu mau beli lagi :)

Gelang merah yang mulai malu-malu muncul terlihat ini merupakan gelang solidaritasKEBERSAMAAN. Siapa yang memakai (tentunya dengan membeli terlebih dahulu), berarti sudah ikut membantu perbaikan pendidikan dan perlindungan bagi anak-anak Indonesia. Untuk tujuan inilah mengapa dijual gelang seharga @ Rp.10.000,-

Mengapa harus dengan memakai gelang? Mengapa tidak. Berbagai cara sudah dilakukan oleh banyak individu sampai perusahaan untuk membantu anak-anak Indonesia. Masih banyak cara yang bisa dilakukan, dan inilah salah satu caranya. Banyak sahabat solidaritasKEBERSAMAAN (sebutan untuk mereka yang pakai dan rajin membujuk orang untuk pakai) mengaku, dia sendiri tidak tahu kenapa akhirnya gelang ini dipakai terus. Awalnya memang sekedar ingin membantu dengan membeli. Namun ketika dia pakai dan orang sekitar mulai bertanya. Disinilah keajaiban kebersamaan mulai berbicara…

Setelah saudara atau teman tadi tahu untuk apa tujuan pembelian dan pemakaian gelang ini, satu per satu mulai salut. Kenapa saudara gw sampai mau pakai? Apa makna terdalam dari gelang ini sampai terus setiap hari menghiasi tangan teman gw? Secara tidak sadar sebenarnya si pemakai gelang sangat paham. Jawabannya cukup sederhana.

Dalam hati nurani setiap manusia, kita punya keinginan untuk bisa menolong sesama. Caranya berbeda-beda. Hasilnya juga beda-beda. Tapi untuk bisa mengajak saudara dan teman terkadang kita masih sering mengalami kesulitan. Walaupun untuk tujuan baik. Dengan adanya gelang ini bagi sebagian orang merupakan salah satu cara efektif untuk bisa menarik perhatian orang. Tanpa harus memaksa. Sekedar dengan memakai dan menjelaskan jika ditanya.

Selanjutnya? Keajaiban dari rasa kebersamaan akan muncul dengan sendirinya. Kebersamaan muncul karena, kita adalah bangsa Indonesia. Bangsa yang sebenarnya mempunyai akar kuat kebersamaan untuk menolong sesama. Gotong Royong, Berbeda Tapi Satu, slogan yang sejak kecil sudah menjadi ingatan terpendam dalam setiap orang. Bisa jadi karena berbagai macam kesibukan dan pengaruh membuat sebagian sedikit lupa dengan rasa kebersamaan tadi. Siapa tahu kekuatan kebersamaan yang dimunculkan secara pelan-pelan ini bisa menjadi sebuah permulaan yang baik bagi diri sendiri maupun bangsa.

Terima kasih sudah mau peduli.

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari setiap 100 orang miskin Indonesia, 52 tidak mendapatkan akses air bersih!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia