Pengalaman hidup mengajarkan kita untuk selalu siap setiap saat menerima hitam putih kehidupan. Berbagai cobaan dan kebahagiaan selalu silih berganti mewarnai perjalanan hidup ini. Gelap berubah menjadi terang. Terang kembali menjadi gelap. Saya pribadi sampai saat ini berusaha menjalani salah satu prinsip hidup yang mengingatkan, dalam setiap cobaan kita akan mendapatkan dua kemudahan.

Akan tetapi pemandangan yang saya temui pagi tadi ketika sampai di SDN Palasari III di Kecamatan Cijeruk, Bogor adalah salah satu contoh hitam putih kehidupan yang sangat nyata. Nyata yang saya maksud disini adalah keadaan kelas yang terpaksa dibatasi oleh sebuah sekat. Pembatasan ini terpaksa dilakukan karena sekolah hanya mempunyai empat ruang kelas untuk menampung enam kelas. Sehingga ada dua ruangan yang terpaksa dibatasi oleh sekat.

Kembali ke hitam putih yang saya temui. Pada setiap ruangan yang dibatasi oleh sekat, (pada foto dibawah) kita bisa melihat dengan jelas bagaimana anak-anak yang menempati bagian dekat jendela dalam kesehariannya akan selalu menerima terangnya cahaya. Sedangkan para anak-anak dari kelas lainnya yang berada di bagian lain, kesehariannya selalu berada dalam kegelapan karena dihalangi oleh sekat tersebut. Inilah sebagian dari gambaran “hitam putih” realitas wajah pendidikan dasar anak-anak di Indonesia.

Tapi kenyataan hidup yang harus dijalani oleh anak-anak ini setiap harinya tidak menghapus keceriaan dan semangat belajar dari mereka. Bahkan ketika ditawarkan untuk berpose didepan sekolahnya, tidak ragu mereka untuk menunjukan kebanggaannya :D

sdnPALASARI sdnPALASARI2

Kedatangan kami kali ini ditemani oleh Vivin dan Yoki. Selain kekurangan ruangan kelas, sekolah tersebut saat ini sangat membutuhkan buku-buku pelajaran. Para orang tua murid sebagian besar berprofesi sebagai buruh. Jadi jangankan bicara soal buku pelajaran, kebutuhan hidup sehari-harinya juga masih sangat sulit untuk dicapai. Mudah-mudahan [solid] bisa menyediakan buku-buku tesebut.Paling tidak kita akan mencoba mensyediakan dulu untuk para anak-anak yang berada di kelas 4, 5 dan 6.

Jika anda ingin membantu mewujudkan bantuan ini, silahkan hubungi kami atau bisa langsung lakukan donasi melalui berbagai cara yang bisa anda lakukan. Semua penyaluran bantuan yang pernah kita lakukan selama ini memang berasal dari bantuan yang pernah anda lakukan…sekecil apapun :)


You could Trackback this post from your own site.

Comments & Response 5 Komentar

RSS 2.0

Comments are moderated. To learn how we moderated comments could be found in our licenses pages.

  1. Bos, survey ke bogor kemaren bener2 buka mata gw tentang realita -paling gak di sekolah sd palasari kemaren-. Pun gw nyadar dan sering denger tentang buruknya kondisi banyak sekolah di endonesa, beda banget rasanya kalo ngeliat sendiri. Makasih banget buat pengalaman yang sangat berharga buat gw. Yah moga2 aja dalam waktu dekat gw bisa bantu2.

    Sukses selalu,
    Yoki

  2. Gravatar Ining H Budiharsono at 07 April 2006 at 12:26

    Inilah kenyataan hidup sebagian besar anak didik bangsa, yang tragisnya ditangan merekalah bangsa ini bakal diurus. Justru kondisi seperti ini tersebar diseluruh pelosok, seperti yang pernah kami tahu di Jawa Timur, dulu sering ada program pemerintah membangun sekolah-2 dipelosok, namun apa yang terjadi??? fisik gedung ada, isinya…. “muridnya” tidak ada… lha ini yang belum dikaji lebih lanjut atas output pembangunan gedung…. apa yang jadi outcomenya???
    Hayo mas Yudhis, saya tergerak untuk ikut anda, paling tidak akan saya kumpulkan buku pelajaran anak2-ku( semoga tidak berubah-ubah seperti yang sdh berlaku selama ini). Artinya bahwa buku pelajaran itu bisa dipakai turun temurun….. gitu loh, bravo kebersamaan dan kami sangat mendukung tunas cendekia

  3. Terima kasih atas dukungannya. Buku-buku pelajaran memang dimana-mana selalu menjadi permasalahan :) seiring dgn masalah ini, kita akhirnya juga mencoba menyalurkan buku-buku bacaan bagi mereka. Paling tidak kebosanan mereka bisa terobati sedikit dengan adanya bacaan ini.

  4. Gravatar Ining H Budiharsono at 12 April 2006 at 13:55

    Wah mas Yudhis, setuju banget buku-2 jadi penglipur lara dan pengusir rasa bosan, sekalian aja kalau boleh, aku nih punya majalah ‘BOBO’ jaman dulu, bisa juga ya dikirim, kan cerita Bobo bagus-bagus, itung-itung sekalian ngebersiin gudang sambil beramal pengetahuan , gitu kan??? Saya yakin kalu kita mau mengkoordinir, pasti akan dperoleh banyak sekali bahan bacaan anak-2 yang bagus-2, jaman saya masih kecil dulu ada majalah “Si Kuncung” tapi sayang sudah tidak lagi terbit.Tolong deh kealamat mana musti kukirim buku-2 atau majalah-2 tersebut ya?
    Salam kebersamaan

  5. Informasi lengkap seputar bantuan buku bisa langsung kontak ke kami via info@tunascendekia.org

Leave a Reply

Tips: XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari 100 orang miskin Indonesia, 16 tidak bisa baca dan menulis!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia