Cuaca memang betul-betul sedang kacau. Kadang matahari bersinar terik, eh esoknya hujan deras. Apakah ini yang dinamakan pemanasan global yang semakin menjadi-jadi? hanya Tuhan yang tahu. Mudah-mudahan anda rajin menjaga badan, karena saya sendiri sudah sering tidak enak badan plus kepala karena perubahan cuaca yang tidak menentu ini.

Baru saja balik dari perjalanan sekitar 4 jam dari Garut. Untungnya badan masih bisa diajak komporomi. Tepatnya saya dari MTs (Madrasah Tsanawiyah) Sururon yang berlokasi di Desa Sarimukti yang terletak di pegunungan Papandayan. Kedatangan kali ini sekaligus untuk melihat perkembangan dari bantuan yang pernah kita berikan sebelumnya pada Juni 2006 lalu. Silahkan anda buka link tersebut untuk mengetahui lebih banyak seputar mereka.

Jika anda masih ingat, dari hasil bantuan anda dan sahabat solidaritas lainnya, kita menyalurkan 3 perangkat komputer dan tujuh kardus penuh buku bacaan dan pelajaran bagi murid-murid yang rata-rata anak dari petani dan buruh yang ada di sekitar pegunungan Papandayan. Hari ini kita lihat sendiri ketiga komputer sudah dipergunakan secara bergantian dalam kelas pengenalan dan penggunaan praktis komputer bagi para murid disana. Tedi (terlihat di foto) merupakan guru yang bertanggungjawab dalam kelas komputer ini. Ruangan komputer tersebut menjadi satu dengan perpustakaan sekolah. Senang rasanya melihat komputer tersebut sudah dapat dipergunakan secara maksimal oleh pihak sekolah maupun anak-anaknya.

Ruang Komputer

Satu hal lagi yang dibahas dalam kedatangan saya kli ini adalah soal pengembangan sekolah. Sekdar informasi, MTs Sururon merupakan satu-satunya sekolah setaraf SMP yang ada di kecamatan. Para murid tidak diwajibkan mengeluarkan biaya. Para guru rata-rata adalah para alumni sekolah sendiri atau para sukarelawan yang tidak dibayar sama sekali dalam memberikan dedikasinya (dan mereka semangat melakukannya!). Komitmen dan kepedulian dari pihak sekolah dan masyarakatlah yang membuat sekolah ini terus bisa bertahan.

Dengan semakin diakuinya keberadaan sekolah ini oleh masyarakat dan tentunya berkat bujukan dari pihak sekolah sendiri agar anak-anak mereka mau meneruskan sekolah, perlahan dan pasti semakin banyak anak yang mendaftar untuk bisa sekolah. Konsekuensinya semakin terbatas kelas yang bisa menampung para murid ini. Disinilah kami mencoba mencari kemitraan dan solusi untuk bisa membangun satu kelas tambahan lagi untuk mereka.

Rencana Pembangunan Suasana Kelas

Dari kedua foto diatas anda bisa lihat, lahan tanah kosong yang berda di depan sekolah akan coba kami bangun bersama seperti kelas yang di foto sebelahnya. Konstruksi lebih banyak menggunakan kayu dan bambu, untuk meredam udara dingin dari pegunungan. Dari hasil pertemuan, pihak sekolah dan masyarakat sudah menunjukan komitmen untuk bisa menyumbang. Mereka akan melakukan perhitungan ulang untuk pembiayaan dari pembangunan. Jika sudah selesai akan segera di fax ke kami.

Selanjutnya, kami akan segera kabarkan ke anda. Jika anda tertarik atau mengetahu siapa yang tertarik membantu pembangunan satu ruang kelas untuk MTs. Sururon, kami tunggu sekali kabarnya. Bisa email info@tunascendekia.org atau kontak hotline kami di 0813 1939 2773. Sekecil apapun kontribusi yang bisa diberikan amat sangat berarti :)

Ternyata tidak semua inisiatif program yang coba kita terapkan di MTs Sururon berjalan sesuai rencana. Program perpustakaan digital yang coba kita sediakan melalui penyediaan empat CD ROM Tempo yang berisi koleksi majalah Tempo selama empat tahun, tidak dapat dilaksanakan karena keempat CD tersebut hilang. Tentunya ini akan menjadi sedikit pelajaran bagi kami maupun pihak sekolah untuk bisa menghindari kejadian serupa terjadi lagi.


You could Trackback this post from your own site.

Leave a Reply

Tips: XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari setiap 100 orang miskin Indonesia, 50 tinggal di daerah yang tidak terdapat SMP!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia