Thema Waisak 2549/2005 :
Dengan Semangat Waisak mari kita kembangkan rasa malu berbuat jahat dan takut terhadap akibat perbuatan jahat untuk membangun moral dan etika umat manusia.
“Peringatan agama seperti hari Waisak ini sangat penting karena di sinilah kita memperbaharui tekad kita bahwa kita harus mampu mengendalikan diri, apabila kita benar-benar ingin menegakkan kebenaran agama masing-masing. Jadi, letak kebesaran orang beragama adalah kemampuan mengendalikan diri, bukan menonjolkan diri,”
“Sejarah menunjukkan kemajuan materi haruslah dibarengi dengan perkembangan spiritual. Wangsa Syailendra berhasil membangun Candi Borobudur. Ini suatu bukti bahwa kemajuan materi telah digunakan sepenuhnya bagi upaya pengembangan spiritual,”
“Tidak heran jika dalam perkembangan agama Islam, misalnya, terdapat bagian dari agama Buddha yang diserap. Sistem pendidikan pesantren yang paling tangguh sebetulnya menyerap dari agama Buddha. Namanya pesantren, tempat santri tinggal. Santri berasal dari bahasa Tripitaka, bahasanya orang Buddha. Dan, pesantren pun menggunakan simbolisme wayang yang diakui sebagai simbolisme Hindu.”
Pidato Presiden Gus Dur tahun 2000 pada Perayaan Hari Waisak.