Laporan dari kelanjutkan pengembangan SMPT Harapan Rakyat di Desa Moro-Moro, Tulang Bawang, sudah kami terima. Kabar terbarunya, dari rencana semi permanen akhirnya para orang tua murid tergerak untuk membantu lebih jauh dengan menyumbang agar bisa didirikan bangunan yang permanen!

kelanjutan smpt harapa rakyat

Berikut laporan ringkasnya dari Eko Widianto sebagai Ketua Pembangunan:

“Panitia juga mengadakan rapat lanjutan bersama orang tua murid langsung menggelar rapat pembangunan sekolah pada tanggal 28 Juli 2009.Rapat bersama tersebut memutuskan :
1. Orang tua murid, guru sepakat bahwa pembangunan kali ini dilanjutkan sampai selesai dalam artian tidak semi permanen seperti yang direncanakan (bangunan bata setengah badan)
2. Rapat menyusun ulang anggaran kebutuhan yang diperlukan dari anggaran awal yang hanya sebesar Rp.15.350.000 (lima belas juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) menjadi Rp 25.300.000 (dua puluh lima juta tiga ratus ribu rupiah)
3. Kekurangan dana sebesar 10.050.000 (dengan asumsi sumbangan dari SK sebesar Rp 15.350.000) akan dicari bersama
4. Orang tua murid sepakat selain berkontribusi tenaga juga memberikan iuran sebagai berikut : Wali Murid Kelas I menyumbang Rp 200.000/anak, Wali Murid Kelas II menyumbang Rp 150.000/anak, Wali Murid Kelas III menyumbang Rp 100.000/anak. Jika seluruh orang tua murid membayar maka diperkirakan akan mendapatkan pemasukan sebesar Rp.9.150.000 (sembilan juta seratus lima puluh ribu rupiah)
5. Kekurangan dana lainnya sebesar Rp. 3.000.000 akan dipikirkan sambil berjalannya pembangunan
6. Ruangan yang lama tidak akan dibongkat tapi akan dijadikan ruang guru dan pemondokan bagi siswa yang ingin menginap di sekolah Pembangunan lokal baru akan dilakukan persis disebelah lokal lama sehingga membentuk huruf L
7. Penghematan dilakukan dengan memaksimalkan partisipasi masyarakat (sewa mobil untuk mengangkut material, biaya tukang untuk membuat kusen dll)
8. Atap sekolah direncanakan menggunakan asbes untuk menghemat biaya

Pembangunan SMPT Harapan Rakyat tahap pertama dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2009. Hal yang dikerjakan pertama kali dalam memulai proses pembangunan membuat pondasi bangunan. Proses tersebut memakan waktu selama tiga hari. Tiga hari yang tersisa dalam pekan pertama digunakan untuk membuat pondasi sedalam kira-kira tiga puluh sentimeter. Penggunaan bahan batu bata tersebut dianggap cukup kokoh untuk menopang massa di atasnya.

Spesifikasi Bangunan sekolah yang akan dibangun :
• Panjang 24 Meter
• Luas 6 Meter
• Tinggi 3 Meter
• Bahan : Dinding batu bata
• Atap : Asbes

Dari luas ruangan tersebut akan dibagi menjadi tiga lokal ruangan, kelas yang masing-masing seluas 6 x 8 meter persegi,

Pembangunan sekolah sendiri dikerjakan oleh seluruh wali murid, komite sekolah, dan tenaga pengajar SMPT Harapan Rakyat secara bergiliran dengan cara dibuat jadwal kerja. Sebelumnya, dibentuk pantia pembangunan yang terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara. Dalam satu hari terdapat tujuh orang wali murid yang bergotong royong. Hari kerja yang digunakan dalam satu minggu adalah enam hari. Sementara satu hari yang lain dijadikan hari libur, yaitu pada hari Jumat. Jam kerja yang digunakan dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.30, dengan jam istirahat pada pukul 11.00 sampai pukul 13.00.

Pembagian Kerja yang dilakukan :
1. Kerja Bakti menurunkan material seperti bata, pasir, semen, kayu
2. Kerja Bakti memotong dan menggesek kayu
3. Kerja Bakti membangun fondasi sekolah
4. Kerja Bakti penyiapan konsumsi para pekerja gotong-royong

Dalam pembangunan ini pun siswa ikut terlibat, siswa laki-laki ikut serta dalam proses, sementara siswa perempuan membantu menyiapkan minum (teh/kopi) dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Sementara untuk konsumsi (makan siang) disiapkan oleh ibu-ibu yang rumahnya berada disekitar sekolah. Meski masih terkendala belum semua dana pembangunan terpenuhi, optimisme tetap nampak dalam setiap kerja bakti membangun sekolah. Mereka yakin pasti ada jalan keluar untuk memenuhi kekurangan dana pembangunan.

Sampai saat ini telah 40% pekerjaan telah terlaksana, Tahap Selanjutnya direncanakan :
• Meneruskan pemasangan bata untuk dinding
• Pembuatan rangka untuk kap atap penyangga asbes
• Pemasangan kusen-kusen
• Pemasangan asbes untuk atap sekolah

Saat ini pembangunan sementara terhenti karena material yang diperlukan telah habis terpakai kebutuhan baru untuk membeli semen, tambahan batu bata, asbes dan pasir menunggu penurunan dana selanjutnya. Sementara perlu dilaporkan sumbangan dana dari orang tua murid sampai saat ini sudah mencapai Rp. 2.400.000.”

Terima kasih atas kerjasama dari para masyarakat dan pihak sekolah dalam memberikan laporan yang membuat kami bersyukur membacanya. Tidak lupa bagi anda para donatur solidaritasKEBERSAMAAN. Tanpa dukungan anda tidak akan terwujud bantuan bagi anak-anak ini Terima kasih sahabat!

Ingin membantu lebih jauh lagi? jangan sungkan untuk kontak kami ya :)


You could Trackback this post from your own site.

Leave a Reply

Tips: XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari setiap 100 orang miskin Indonesia, 50 tinggal di daerah yang tidak terdapat SMP!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia