Untuk menghemat biaya, kali ini survey yang dilakukan oleh Tim Tunas Cendekia ke lokasi SMPT Harapan Rakyat dan PAUD Seruni hanya diwakili oleh satu surveyor, Haryo Suryono. Tim Bandar Lampung diwakili oleh Praja Wiguna yang merupakan penghubung Tim Tunas Cendekia dengan tim di lapangan di Desa Moro-Moro. Rangkaian perjalanan Survey dilakukan mulai tanggal 16 Oktober 2009 dan berakhir pada tanggal 18 Oktober 2009.

suasana kelas smpt harapan rakyat

tampak depan smpt harapan rakyat

Secara kasat mata kondisi bangunan SMPT Harapan Rakyat sudah berdiri tegak dan sudah dapat dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Namun halnya ada beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan seperti:

• Floor semen lantai – kondisi di lapangan masih berupa tanah yang masih harus dipadatkan. Setiap hari para siswa juga diminta untuk membantu menyiram tanah serta memadatkan tanah dengan pacul yang dibawa dari rumah masing-masing. Diharapkan setelah tanah yang ada cukup padat, maka tanah tersebut akan ditutup dengan floor semen. Ini menjadi salah satu kendala terganggunya kegiatan belajar-mengajar sehari hari.
• Plafon atau langit-langit – plafon yang direncanakan terbuat dari tripleks pun belum terpasang. Sepertinya plafon hanya akan dipasang setelah floor lantai selesai dikerjakan.
• Beberapa titik lisplang atau akhiran penutup atap asbes juga terlihat belum diselesaikan.
• Disampaikan oleh tim di lapangan, bahwa ada beberapa perubahan di lapangan, termasuk rencana untuk merenovasi bangunan lama pun ternyata diputuskan untuk membuat bangunan baru tersendiri. Artinya, bangunan awal yang direncanakan untuk di renovasi untuk SMPT Harapan Rakyat, dipakai dan dialih fungsikan sebagai PAUD HArapan Rakyat. Bangunan SMPT Harapan Rakyat merupakan bangunan baru yang dimulai dari awal. Laporan yang lebih rinci akan dipersiapkan oleh tim di lapangan.

Foto bersama SMPT Harapan Rakyat

Kemudian beralih ke lokasi PAUD Seruni. Lokasinya yang tidak jauh dari SMPT Harapan Rakyat kami tempuh dengan mengendarai sepeda motor. Bangunan PAUD Seruni yang kosong dan hanya satu ruangan pun kami jumpai, merupakan bangunan yang sangat sederhana dan masih dalam tahap penyelesaian pembangunan menjadi bangunan semi permanen. Tidak terlihat kegiatan mengajar mengingat hari sudah siang. Kondisi bangunan kelihatannya sudah hampir selesai pembangunannya, hanya terlihat dua sisi bangunan yang masih belum permanen dan masih dalam kondisi lama.

tampak depan paud seruni

suasana kelas paud seruni

Salah satu kendala dari penyelesaian renovasi ini karena tim di lapangan tidak dapat mengandalkan gotong royong dari orangtua murid PAUD, dikarenakan para orangtua murid sudah bergotong royong dalam kegiatan-kegiatan lain, belum lagi gotong royong membangun SD/SMPT bagi mereka yang memiliki anak yang juga sedang bersekolah di SD/SMPT tersebut.

Bisa dikatakan kedua program ini 80% sudah berjalan sesuai harapan dan komitmen yang kami bangun dengan pihak masyarakat maupun sekolah. Adapun pengalihan fungsi kelas yang dikembangkan menjadi PAUD baru masih dirasakan tidak masalah selama masih dalam koridor penggunaan untuk pendidikan.

Kami ucapkan banyak terima kasih untuk pihak masyarakat, sekolah dan surveyor yang sudah menyajikan laporannya Laporan lengkapnya bisa anda klik laporan-perjalanan-smpt-hr-paud-seruni.doc.

Terima kasih juga untuk anda yang sudah memberikan donasinya untuk solidaritasKEBERSAMAAN. Mari kita bantu terus anak-anak Indonesia!


You could Trackback this post from your own site.

Leave a Reply

Tips: XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari 100 orang miskin Indonesia, 16 tidak bisa baca dan menulis!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia