rumah baca si bagong

Foto diatas merupakan laporan foto terbaru dari kegiatan kemitraan yang dilakukan [solid] dengan Rumah Dolanan alias Rumah Baca si Bagong. Kemitraan awal dilakukan pada bulan November 2007 dengan memberikan dukungan buku-buku bacaan bagi para anak di Desa Kebutuh, Bukateja, Purbalingga.

Beberapa kendala memang dialami kemitraan ini akibat beberapa kondisi yang tidak memungkinkan bagi pihak Rumah Baca si Bagong memberikan laporan langsung sebagai bentuk pertanggungjawaban. Kami sedang mencoba merancang kembali bentuk kemitraan agar bisa terus membantu anak-anak yang ada pada pengasuhan Rumah si Bagong.

Kendala yang ada memang tidak selalu murni kelalaian pihak mitra. Hal-hal diluar kemampuan seperti keadaan alam dan kendala teknis lainnya memang bisa setiap saat terjadi. Disinilah dibutuhkan adanya kesepakatan dalam terus memberikan perkembangan jika ada hal-hal yang membuat tidak bisanya satu program atau laporan diberikan. Jika ternyata hubungan via telephone atau HP tidak bisa, surat menyurat adalah satu sarana yang sekarang sudah memungkinkan dihampir setiap daerah di Indonesia.

Adanya rencana cadangan pada setiap level kemitraan mutlak dipersiapkan. Hal ini akan membuat bentuk pertanggungjawaban program yang dilakukan lebih terbuka bagi para pihak donor yang sudah memberikan dukungan. Terhambat jalannya suatu program akan segera diketahui sehingga tidak menimbulkan kecurigaan atau pertanyaan pihak-pihak yang berkepentingan.

Sekali lagi terima kasih bagi para mitra yang selama ini sudah menjalin dengan baik komunikasi dengan [solid]. Semoga akan memperlancar segala hal yang sedang kita lakukan untuk anak=anak Indonesia


You could Trackback this post from your own site.

Comments & Response 16 Komentar

RSS 2.0

Comments are moderated. To learn how we moderated comments could be found in our licenses pages.

  1. wow! salut banget dengan ‘usaha’ anda ini! boleh belajar? kebetulan ada teman ingin belajar ttg non profit. matur nuwun…

  2. senang sekali ada orang yang punya semangat ‘bantu’ yang ok bgt… SALUT!!

  3. silahkan kontak kami di info@tunascendekia.org untuk mendapat info lebih lanjut :)

  4. terima kasih banyak…

  5. Gravatar desi amboro at 05 April 2008 at 13:49

    saya dari forum LSM Peduli Anak Semarang, kepada para donatur yayasan tunas cendekia kami telah melakukan study ke rumah dolanan si bagong dan kami merasa prihatin , banyak kendala yang terjadi disana mulai dari mas imam yang sudah tidak punya pekerjaan demi untuk anak-anak sehingga keuangan lembaga itu sedikit mengalami kelemahan dalam hal komunikasi, administrasi. kendala yang lain adalah jauhnya lembaga dengan pusat kota. Kami sangat berharap semoga lewat tunas cendekia mas imam dan rumah dolanan si bagong dan anak-anak disana bisa terbantu.
    hidup….mas imam….selamat berjuang Tuhan selalu bersamamu.
    hidup anak indonesia……..

  6. Gravatar aji pamungkas at 05 April 2008 at 13:59

    Hari Jumat tanggal 4 april saya dan teman-teman dari komunitas peduli anak jalanan datang ke rumah dolanan si bagong, sungguh kegiatan yang dilakukan mas imam ini sungguh mulia dimasa mudanya mas imam rela dan ikhlas mengasuh dan mendidik anak-anak, sayang pemerintah disana tidak peduli adanya lembaga ini, kendala yang mas imam sekarang hadapi adalah di bidang seni mas imam telah mendidik anak dalam bidang seni tari, karawitan dan telah menghasilkan sebuah karya berupa Drama tari, kami mohon kalo ada donatur atau sponsor yang mau membantu mas imam untuk membantu dalam pentas keliling drama tari yang mengandung edukatif banget pokoknya…..???? apa mas yudhis mau mengundang anak si bagong ini tampil di jakarta….????
    selamat untuk mas imam…
    buat tunas cendekia kami sangat semoga bisa membantu si bagong……

  7. Terima kasih Desi dan Aji atas informasinya. Program lanjutan dengan Dolanan si Bagong sedang dalam proses. Mudah2an bisa teralisasi dalam waktu dekat.

    Salam kebersamaan!

  8. cayooo mas imam……..
    mas yudhis, saya dah kesana mas, kegiatannya luar biasa apalagi keseniannya asik coy…….
    sungguh, jarang sekali anak muda sepeti mas imam yang rela demi berjuang walaupun dirinya kekurangan dalam segala hal.
    mas yudhis saya sepmat menangis disana karena pada saat kesana mas imam sedang sakit parah, tapi dia tetap saja mendidik anak-anak, sampai akhirnya pingsan dan dibawa kerumah sakit.
    buat mas imam sabar dan ikhlas..semua pasti ada akhirnya dan ada hadiah dari Tuhan yang luar biasa..!!!
    buat mas yudhis bantuan pertama dari yayasan benar-benar di rawat dan digunakan di sibagong dengan benar.
    hidup anak indonesia

  9. Gravatar sevi safitri at 23 April 2008 at 19:12

    halooo mas yudhis saya sevi dari mahasiswa IKJ jurusan musik
    dari rasa penasaran saya akhirnya datang ke sibagong, setelah disana saya benar bertemu dengan anak muda yang luar biasa, saya saja yang seorang mahasiswa kalah dengan seorang yang hanya tamatan SMU, perjuangannya melestarikan budaya indonesia patut diacungi jempol. tapi sayang selain pemerintah yang kurang mendukung, si bagong belum pernah tampil di umum atau festival karena keterbatasan dana untuk marketing. donaturpun mereka tiudank punya.
    ayo mas kita bantu mereka….. jangan sampai kita kehilangan aset budaya kita.

  10. Terima kasih Indri dan Sevi atas atensi dan informasinya. Mudah2an Mas Imam akan semakin kuat menjalankan semua ini berkat dukungan dari anda semua.

  11. weits padahal purbalingga deket loh dengan purwokerto kota tempat kami menuntut ilmu,tapi kok kami belum pernah denger ya,kurang publikasi mungkin? mmm saya kira bupati Purbalingga terbuka untuk hal2 seperti ini,coba saja ditanyakan

  12. Gravatar doni priambudi at 03 May 2008 at 15:02

    aq doni anak universitas jendral sudirman purwokerto program master, untuk mba vidya kayaknya mba kurang baca koran rumah dolanan si bagong itu sudah pernah muncul profilnya di suara merdeka, mba juga bisa lihat di kksp.or.id lihat profilnya mas imam disana, itulah yang jadi masalah dari sekian banyak komentar hal marketing/publikasi kurang karena tidak adanya dana dari mas imam, karena selama ini biaya yang dikeluarkan untuk si bagaong dari keuangan pribadi mas imam. dari pemerintah juga belum ada respon. untuk mba vidya saya agak tersinggung, karena saya sudah lihat sendiri keadaan mas imam dan si bagong. mereka sudah mengirimkan proposal ke sudah 2 kali tapi belum ada respon.
    harusnya kita bantu si bagong karena ini aset negara yang harus kita pertahankan.

  13. Terima kasih doni atas klarifiksinya. Kami pikir vidya tidak berprasangka yang tidak-tidak.

    Terima kasih juga utk vidya yang menyarankan untuk menanyakan ke bupati.

    Memang terlalu banyak kondisi masyarakat diluar sana yang amat sangat membutuhkan bantua. Oleh sebab itu diharapkan para teman-teman juga bisa menggalang bantuan dari lingkungan sekitar untuk bisa membantu. Ingat 10 ribu atau 10 juta semua sama berartinya. jadi jangan pernah merasa untuk kurang dalam membantu :) Tetap semangat!

  14. hemm sebenernya bener loh kata mas Yudhis,vidya tidak pernah berprasangka yang tidak-tidak,maksudnya sih baik,maaf kalau sampai diterimanya lainnya,mungkin karena ketidak tahuan vidya semata,sehingga sampai ada pihak yang tersinggung,untuk itu mohon maaf.ok deh buat mas doni priambudi sukses buat kul masternya

  15. Gravatar deni prasetya at 01 July 2008 at 15:05

    ass, mas yudhis saya deni saya mau memberikan informasi sangat penting rumah dolanan si bagong sedang membutuhkan bantuan dan dorongan semangat untuk mas imam, saat ini mas imam sedang mengalami stress berat, mulai dari ditinggal ayahnya meninggal, ibunya sakit dan harus dirwat di rumah akit, tidak adanya penghasilan dari mas imam, anak sibagong merasa sedih melihat mas imam, mereka menginginkan mas imam tetap mendidik mereka, anak si bagong takut kehilangan mas imam, kalo mas yudhis bisa tolonglah…. demi anak-anak…

  16. Gravatar agung diharto at 01 August 2008 at 16:17

    haloo mas yudhis saya agung mahasiswa universitas jendral sudirman purwokerto, saat ini saya sedang melakukan kuliah kerja nyata di kecamatan tempat rumah dolanan si bagong, wahhhh luar biasa mas imam ini dengan keterbatasannya mulai dari dana, pendidikan, fasilitas tapi lembaga ini tetap maju pantang mundur walaupun pemerintah setempat masih belum melirik adanya lembaga ini. yang bikin saya lebih kaget adalah selama ini setelah mas imam ditinggal bapaknya dan mengundurkan diri dari kerjanya mas imam memenuhi kebutuhan anak-anak dan lembaganya ini dengan menjadi pemulung barang bekas, sungguh perjuangan yang luar biasa. semoga informasi ini bisa disebarkan ke khalayak ramai lewat tunas cendekia… terima kasih

Leave a Reply

Tips: XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari 100 orang miskin Indonesia, 16 tidak bisa baca dan menulis!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia