MTs Sururon, Garut

Saya mau mengenalkan anda kepada satu komunitas yang mempunyai satu kebersamaan dalam kepedulian dan komitmen. Kepedulian terhadap nasib anak-anak petani di desanya. Serta komitmen dari para guru, murid maupun masyarakatnya dalam menciptakan masa depan yang lebih baik lagi bagi desa mereka…

Pemandangan Desa Sarimukti Ruang Kelas Sekolah

Bertempat di desa yang bernama Sarimukti. Tepatnya sekitar 25 KM arah menanjak dari kota Garut, melewati areal pertanian dan perkebunan di punggung Gunung Papandayan. Beroperasilah sebuah sekolah alternatif yang bertujuan melayani para masyarakat sekitar. MTs (Madrasah Tsanawiyah) Sururon merupakan satu-satunya sekolah setingkat SMP yang berada di radius 6 KM dari desa tersebut. Sekolah ini berhasil terwujud berkat kerja keras dari para orang yang ingin agar anak-anak para petani bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.

Bantuan untuk MTs Sururon Siti

Kemitraan [solid] dengan mereka ini berawal dari beberapa kali pertemuan saya dengan Boy Fidro di Jakarta. Akhirnya melalui Boy inilah menjadi kontak kami untuk mengetahui apa yang menjadi kendala atau kebutuhan dari teman-teman yang ada di MTs Sururon. Kemarin dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 4,5 jam dari Jakarta. [solid] memberikan penyaluran bantuan berupa 3 buah perangkat komputer lengkap dan tujuh kardus berisikan buku-buku bacaan dan pelajaran.

Dengan didukung oleh 4 ruang kelas dan dua ruang untuk asrama putra/putrinya, sekolah ini beroperasi menampung sekitar 150 murid. Walaupun terletak nun jauh diatas jangan salah, pada hasil Ujuan Nasional kemarin salah satu muridnya berhasil meraih nilai tertinggi untuk Matematika se-Jawa Barat! Hasil ini merupakan buah jerih payah dari para guru-gurunya yang semuanya meluangkan waktu tanpa pamrih untuk mengajar di sekolah. Kedekatan dan cara belajar mengajar yang diterapkan oleh mereka inilah yang membuat para murid merasa senang terperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik bagi guru mereka, yang sudah berkorban sedemikian jauh untuk datang mengajar.

Sekedar gambaran singkat. rata-rata dari anak-anak yang menjadi murid adalah mereka yang orang tuanya bekerja sebagai buruh di lahan perkebunan maupun pertanian. Penghasilan orang tua tersebut untuk yang pria enam ribu per harinya, sedangkan wanita lima ribu per harinya. Di desa Sarimukti sendiri hanya ada satu sekolah yaitu SD Negeri. Tidak heran selepas lulus dari SD banyak para anak-anak yang tidak mampu melanjutkan ke SMP karena orang tuanya tidak mampu membayar ongkos untuk bisa sekolah di tempat yang jauh dari desa mereka.

Boy Fidro bersama para relawan dan masyarakat setempat dibantu oleh Serikat Petani Pasundan membuat formula sekolah petani ini untuk menyelamatkan generasi masa depan dari desa Sarimukti. MTs terbuka bagi siapa saja yang ingin melanjutkan sekolahnya tanpa ada pungutan biaya. Bahkan sebagian kecil dari para lulusan sekolah ini kembali mengabdi untuk membantu menjadi pengajar bagi adik-adiknya.

Kehadiran sekolah ini terbukti juga mempererat rasa kebersamaan dari masyarakatnya. ketika kami datang terlihat para warga sedang kerja bakti membangun panggung untuk acara syukuran kelulusan anak-anaknya. Memang semenjak hadirnya sekolah ini banyak para orang tua yang bersyukur dan sebagai wujud terima kasihnya mereka selalu menawarkan tenaga dan pohon sebagai bahan bangunan sekolah. Luar biasa :)

Langkah selanjutnya dari [solid] adalah mengumpulan buku-buku bacaan dan CD interaktif yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan umum. Jika anda kebetulan punya CD interaktif atau punya kontak perusahaan yang bisa memberikan bantuan CD seperti ini, mohon kabari kami.

Mereka hanya sekelompok orang biasa yang melakukan sesuatu bagi lingkungannya. Sesuatu yang menjadi luar biasa ini patut dibantu dan dukung bersama. Maukah anda membantu mereka bersama kami?

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari 100 orang miskin Indonesia, 55 tidak bisa meneruskan pendidikan dasarnya!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia