Gelang Semangat

Dahsyat benar. 14 Juni waktu setempat. Asafa Powell berhasil memecahkan rekor lari 100 m di IAAF Super Grand Prix Tsiklitiria yang berlangsung di Stadion Olympic Athena. Waktunya? 9.77 detik!

Asafa Powell
(AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Coba lihat ditangan kanannya. Gelang kuning LIVESTRONG. Gelang yang dikeluarkan Yayasan Lance Armstrong (dananya untuk penelitian kanker). Walaupun diluncurkannya sudah setahun yang lalu, gelang tersebut rupanya masih terus melekat di tangan Asafa.

Mudah-mudahan gelang [solid] bisa memberikan efek yang sama bagi para pemakainya. Gelang yang menjadi pengikat kebersamaan antar kita. Tidak hanya asesoris tren sesaat. Sama halnya kenapa Asafa masih terus memakai. Gelang [solid] bisa dijadikan satu kekuatan atau reminder bagi pemakainya, kalau masih banyak anak-anak Indonesia yang perlu kita bantu. Semangat!

1 Dari 5

Koran Jakarta Post hari ini mengangkat berita hasil survey terbaru dari badan dunia ILO. Diberitakan, 1 dari 5 anak tidak bisa meneruskan sekolah. Sekitar 19% anak-anak usia sekolah dasar tidak mampu masuk sekolah, yang mengakibatkan banyak anak-anak tersebut menjadi buruh/pekerja.

Survey dilakukan di lima provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Para responden adalah mereka yang termasuk kategori keluarga tidak mampu dan mempunyai anak-anak usia sekolah.

Biaya yang tinggi menjadi faktor utama mengapa mereka tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya. 71% responden mengatakan faktor biaya yang mengakibatkan anak-anak mereka putus sekolah. Selain biaya sekolah, biaya seperti seragam dan transportasi merupakan beberapa faktor yang mengakibatkan mahalnya memasukan anak mereka ke sekolah.

Mari pelan-pelan sisihkan sekecil apapun, baik itu seragam bekas maupun sedikit dana untuk belikan buku atau alat tulis. Kumpulkan bersama keluarga atau teman dekat. Masih banyak anak-anak disekitar lingkungan rumah maupun kantor yang mendambakan seragam atau buku baru. Jadi sukarelawan kecil2an. Bantu anak-anak kecil ini. Biar kecil yang penting rutin :)

Perubahan Tarif Kirim

Mulai Senin 12 Juni kita akan menerapkan tarif baru untuk pengiriman gelang yang anda pesan. Percobaan dulu dengan jasa layanan kiriman yang baru. Perubahan tarif bukan bermaksud memberatkan, hanya ingin gelang yang dikirim bisa sampai lebih tepat waktu dan (yang terpenting) utuh jumlahnya.

Tapi ingat dengan prosedurnya. Setelah bukti transfer kami terima. Kita cek kebenarannya. Baru KEESOKAN harinya akan diproses pengiriman anda. Jadi kalau Senin baru masuk bukti faxnya. Berarti Selasa proses. Gelang akan bisa diterima 2-3 hari sejak Selasa tadi.

Ok, untuk sementara perubahan tarif di kota-kota besar akan saya daftar dibawah. Selain yang ada di daftar anda bisa tanyakan ketika memesan gelang via mail@tunascendekia.org.

Tarif sekali kirim pengiriman gelang [solid]:

Jakarta Rp. 2.450,-
Bogor dan Tanggerang Rp. 3.500,-
Cikarang Rp. 4.550,-
Bandung Rp. 4.200,-
Jogjakarta,Semarang, Solo Rp. 6.650,-
Malang Rp. 8.400,-
Surabaya Rp. 7.350,-
Medan Rp. 10.150,-
Denpasar Rp. 9.100,-
Pontianak Rp. 9.400,-
Makassar Rp. 10.850,-
Batam Rp. 9.450,-

Mitra Baru. Perpustakaan Diknas.

Biarpun sambungan dial up sedang byar pet, malam ini tetap bela-belain untuk terus isi blog seputar pergantian mitra penjual. Agak sedikit naik darah gitu kalau di tengah serius balas email, mendadak mati sambungan internetnya. Mudah-mudahan suatu saat nanti sambungannya bisa pakai yang luancar teruz…

Ok. Balik ke soal mitra penjual. Sore tadi bertemu dengan Wien Muldian (ditemani Lilis tentunya) di Perpustakaan Diknas. Intinya kita tertarik sekali untuk bisa mengajak mereka sebagai salah satu mitra penjual. Seperti yang sudah diberitakan, Bakoel Koffie Cikini mulai minggu depan tidak lagi menjadi mitra penjual. Jadi kita carikan penggantinya.

Senang sekali ternyata Wien menyatakan kesediaannya mendukung gerakan [solid], dengan menjadikan Perpustakaan Diknas sebagai salah satu mitra penjual. Anda tinggal datang. Masuk kedalam. Tidak perlu harus menjadi anggota untuk membeli gelang. Tinggal tanya kepada mereka seputar penjualan gelang [solid]. (ingat gelang tetap 10ribu satunya).

Sedikit informasi seputar mitra baru kita. Perpustakan Diknas merupakan perpustakaan yang berlokasi di Gedung Utama Departemen Pendidikan Nasional, yang ada di Jl. Jenderal Sudirman. Makanya dinamakan Perpusatakaan Diknas. Bisa dikatakan salah satu perpustakaan ternyaman yang pernah ada di Jakarta. Sebagian besar koleksi dan fasilitasnya merupakan sumbangan dari Perpustakaan British Counsil yang sekarang sudah tutup.

Percaya dengan saya. Anda akan sedikit kaget pertama kali melihat perpustakaan senyaman ini , yang ternyata ada di dalam kantor pemerintahan :) Boleh dong. Kemajuan yang sangat didambakan banyak orang. Sudah saatnya fasilitas yang ada di kantor-kantor pemerintahan bisa bersaing dengan para mitra swastanya.

Pokoknya mulai Senin depan. Gelang [solid] bisa anda temukan dan beli di Perpustakaan Diknas. Sekalian, bagi para pecinta buku jangan sampai dilewatkan. Dari Senin depan sampai 18 Juni di sekitar perpustakaan akan digelar penjualan buku-buku yang diskon 50%. Satu acara yang pastinya diikuti oleh para penerbit buku besar Indonesia.

Mantapnya lagi, Perpustakaan Diknas lokasi satu jalan dengan jalur busway. Tinggal berhenti di depan Ratu Plasa. Jalan sedikit ke kanan. Sampai sudah.

Penggantian Jasa Layanan Pengiriman

Demi peningkatan ketepatan dan keutuhan pengiriman gelang-gelang yang anda pesan melalui YTC, saat ini kami sedang berencana mengganti jasa layanan pengiriman yang biasa kami pakai.

Jika perusahaan atau anda pribadi punya saran atau pengalaman yang baik dalam memakai satu jasa layanan pengiriman untuk Jabotabek maupun luar kota, senang sekali kalau anda bisa berbagi dengan kami.

Anda bisa masukan nama jasa layanan pengiriman tersebut via komentar dibawah atau email info@tunascendekia.org

Terima kasih!

Minggu Terakhir

Sepertinya minggu ini akan menjadi minggu terakhir bagi anda yang rajin datang ke Bakoel Koffie Cikini untuk beli gelang [solid].

Melihat situasi yang berkembang di sekitar Cikini. Pihak YTC maupun Bakoel Koffie dengan amat terpaksa akan menghentikan penjualan gelang. Hal ini kami lakukan karena begini ceritanya…

Semenjak banyak orang yang datang ke Bakoel Koffie Cikini untuk beli gelang, rupanya beberapa orang yang sering ‘mangkal’ di sekitar Cikini mulai mengendus aroma bisnis yang bisa mereka jalankan.

Jadilah beberapa orang yang tidak bertanggungjawab ini membeli banyak gelang ke dalam Bakoel, yang tujuannya menjual kembali kepada mereka yang datang ke Bakoel untuk beli gelang.

Mereka menjual ketika stok gelang di Bakoel sudah habis. Sayangnya, mereka menjual kembali dengan harga 20 ribu alias cari keuntungan pribadi. Jadi selain stok yang ada menjadi cepat habis dibeli oleh mereka. Orang-orang tersebut juga mencari keuntungan dengan penjualan gelang ini.

Para teman-teman di Bakoel tentunya tidak bisa menolak kalau mereka ingin beli banyak. Pertama, susah menolak orang yang ingin beli. Kedua, mereka adalah orang-orang lama yang sering mangkal di daerah Cikini. Jika kita ambil tindakan tertentu, efeknya menjadi tidak bagus bagi para pelanggan yang ingin datang ke Bakoel. Belum lagi para teman-teman yang kerja di Bakoel, harus pulang malam ketemu mereka ketika tutup toko.

Jadi solusi yang terbaik adalah sampai dengan akhir minggu nanti kami akan tetap menjual gelang, selama persediaan masih ada. Setelah itu akan dihentikan dulu. Sambil mencari solusi terbaik lagi. Untuk pemindahan mitra penjual yang ada di Cikini, tunggu pengumumannya di situs.

Terima kasih teman-teman Bakoel Koffie Cikini yang sudah sangat membantu menyebarkan kepedulian terhadap anak-anak Indonesia.

Ingin bantu anak-anak Indonesia? hubungi kami di info@tunascendekia.org atau hotline 08161833443 Dukungan anda sangat berarti!

Pembalut Gratis!

Kampanye Berdarah Tanpa Mati
PembalutGratis.tunascendekia.org
Dari setiap 100 orang miskin Indonesia, 50 tinggal di daerah yang tidak terdapat SMP!
Saatnya jalin solidaritasKEBERSAMAAN diantara kita...

jejaring sosial

Kunjungi Facebook Fan Page Yayasan Tunas Cendekia facebook.com/bantuAnakIndonesia